Bayangkan jika Anda berada di kondisi ini. Anda menemukan ide buku yang menurut Anda akan laku keras. Anda pun bersemangat menulis.
Setelah jadi, ternyata buku tersebut ditolak penerbit atau tidak laku saat Anda menjualnya sendiri. Anda pun merasa membuang-buang waktu dan uang untuk ide buku tersebut.
Nah, agar kondisi tersebut tidak menjadi kenyataan, Anda mesti memvalidasi ide buku terlebih dahulu. Jangan khawatir jika Anda belum tahu caranya. Berikut enam langkah mudah yang perlu Anda lakukan.
1. Lakukan tes pribadi
Langkah pertama adalah melakukan tes pribadi akan ide buku Anda. Tes ini bertujuan melihat seberapa besar kapabilitas Anda. Ingat, pembeli buku sekarang ini sudah cerdas. Mereka membeli buku dari penulis yang dianggap kompeten atau memenuhi syarat (qualified) di bidangnya.
Untuk melakukan tes pribadi, cobalah lihat pengalaman atau prestasi Anda di ide tersebut. Apakah Anda punya kemampuan menulis buku dari ide tersebut?
Mungkin Anda punya pertanyaan, “Saya tidak perlu ahli dalam ide tersebut karena saya bisa mencarinya di buku-buku atau referensi online?” Memang Anda bisa melakukan hal tersebut, namun besar kemungkinan Anda akan kesulitan menulis karena Anda sebatas teori.
Lain halnya jika Anda berpengalaman atau ahli di topik tersebut. Anda mungkin akan mudah menulis buku karena Anda paham secara teori dan praktik. Alhasil, buku Anda unik dan memiliki daya jual (selling point).
2. Tentukan siapa target pembacanya
Setelah melakukan tes pribadi, tentukan siapa target pembaca buku Anda. Mengapa ini penting? Karena buku Anda tidak akan dibaca semua orang. Hanya sejumlah orang yang akan membeli atau membacanya.
Untuk menentukan target pembaca, Anda bisa mempertimbangkan satu atau lebih faktor berikut:
- Jenis kelamin
- Usia
- Pekerjaan
- Tingkat keterampilan
- Lokasi
- Penghasilan
- Status sosial
Sebagai contoh, Anda hendak menulis buku tentang mode. Target pembaca yang bisa Anda pilih adalah laki-laki atau perempuan dengan kategori usia tertentu.
Contoh lain, saya hendak membuat buku tentang menghasilkan uang dari blog. Target pembaca yang saya pilih adalah blogger pemula (faktornya tingkat keterampilan).
3. Lihat tren ide
Ide buku Anda hendaklah memiliki tren meningkat dari tahun ke tahun (bisa juga yang lagi tren). Untuk tren terkini, Anda bisa melihatnya di sosial media atau bertanya kepada editor buku kenalan Anda. Sementara itu, untuk melihat tren tahunan di hasil penelusuran Google Indonesia, Anda dapat menggunakan Google Trends Indonesia.
Saat mengunjungi situs tersebut, ketik ide buku Anda di kotak Jelajahi topik lalu tekan tombol enter di komputer Anda. Dalam beberapa saat, grafik yang menunjukkan tren topik Anda akan muncul.
Sebagai contoh, berikut topik yang trennya naik.
Contoh topik yang trennya turun:
4. Cek jumlah pencarian bulanan ide buku
Jika hendak menjual sendiri buku Anda secara online, Anda mesti mengetahui seberapa besar pencarian bulanan ide topik Anda. Banyak perangkat yang bisa Anda gunakan untuk tujuan tersebut. Salah satunya adalah Google AdWords Keyword Planner. Jika Anda baru tahu GAKP, silakan lihat panduan menggunakannya di postingan Blogodolar yang berjudul Cara Menggunakan Google AdWords Keyword Planner.
Berapa minimal pencarian topik yang bagus? Tidak ada aturannya. Namun, bagi saya, ide buku mesti memiliki jumlah pencarian bulanan di atas 5.000.
Sebagai contoh, saya mengecek jumlah pencarian ide topik cara membuat blog. Data GAKP yang muncul memperlihatkan bahwa ide tersebut memilki jumlah pencarian bulanan yang besar.
5. Cari buku setopik
Jika hendak menerbitkan buku Anda di penerbit, cari apakah ada atau tidak buku setopik di toko buku. Jika di toko buku tersebut Anda menemukan minimal 3 buah buku setopik, besar kemungkinan ide buku Anda memiliki pangsa pasar.
Mengapa? Karena penerbit buku telah memvalidasi ide buku atau uji pasar terlebih dahulu. Mereka tidak akan menerbitkan buku yang tidak ada pembelinya, bukan?
Jika tidak ada toko buku, beberapa situs yang bisa Anda gunakan untuk mengecek buku setopik:
6. Lihat Amazon Best Sellers Rank
Jika memiliki keterampilan menulis dalam bahasa Inggris dan hendak menjual buku Anda di Amazon, ketahui profitabilitas ide buku Anda. Cara mudahnya adalah dengan melihat Amazon Best Sellers Rank (letaknya di bagian detail masing-masing buku).
Saat berada di situs Amazon, ketik ide topik Anda di pencarian dan pilih kategori Books atau Kindle Store. Lihat hasil penelusuran yang muncul. Jika menemukan minimal 3 buku (baik cetak atau kindle) yang memiliki sellers rank di bawah 20.000, maka itu sinyal baik bagi Anda bahwa ide tersebut banyak peminatnya.
Mengapa di bawah 20.000? Karena menurut sejumlah penulis buku Kindle, sebuah buku yang memiliki sellers rank di bawah 20.000 laku minimal 5 buah dalam sehari.
Sebagai gambaran, berikut 3 buah buku tentang public speaking yang saat postingan ini ditulis memiliki sellers rank di bawah 20.000:
- Talk Like TED: The 9 Public-Speaking Secrets of the World’s Top Minds, karya Carmine Gallo (1.315)
- TED Talks: The Official TED Guide to Public Speaking, karya Chris Anderson (6.856)
- The 6-Figure Speaker: The Ultimate Blueprint to Build a Business as a Highly-Paid Professional Speaker, karya Bryan Tracy (13.203)
Memvalidasi ide buku merupakan langkah penting yang harus Anda lakukan agar terhindar dari buang-buang waktu dan uang. Memang Anda akan repot di awalnya, namun percayalah, Anda akan mendapatkan hasil yang sepadan.